BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Produsen dan
Konsumen secara langsung akan melakukan kegiatan jual dan beli di pasar untuk
memenuhi kebutuhannya masing- masing. Dalam kegiatan tersebut, mereka melakukan
transaksi yang akan membuat mereka terikat dalam sebuah kontrak perdagangan
atau jual beli. Untuk membuat transaksi tersebut efektif, maka sistem
perekonomian, memerlukan lembaga- lembaga perbankan dan lembaga-lembaga
keuangan lainnya, seperti: pasar modal, lembaga asuransi, lembaga penjamin,
Pegadaian atau lembaga keuangan mikro yang terdapat di daerah-daerah perdesaan.
Lembaga perbankan memiliki peranan yang penting untuk mengumpulkan dana dari
masyarakat, yang nantinya akan di gunakan untuk memberikan fasilitas
pengkreditan atau jasa perbankan lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
Perekonomian Sederhana itu ?
2. Bagaimana
Fungsi Tabungan itu ?
3. Bagaimana
Fungsi Investasi itu ?
4. Bagaimana
Angka Pengganda Pengeluaran itu ?
5. Bagaimana
Perekonomian dengan Kebijakan Fiskal ?
6. Bagaimana
Perekonomian Terbuka pada Sistem Ekonomi Konvensional ?
7. Bagaimana
Perekonomian Empat Sektor pada Sistem Ekonomi Islam ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk
Mengetahui Bagaimana Perekonomian Sederhana
2. Untuk
Mengetahui Fungsi Tabungan
3. Untuk
Mengetahui Fungsi Investasi
4. Untuk
Mengetahui Angka Pengganda Pengeluaran
5. Untuk
Mengetahui Perekonomian dengan Kebijakan Fiskal
6. Untuk
Mengetahui Perekonomian Terbuka pada Sistem Ekonomi Konvensional
7. Untuk
Mengetahui Perekonomian Empat Sektor pada Sistem Ekonomi Islam
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Perekonomian Sederhana
(Perekonomian Dua Sektor)
Perekonomian dua sektor atau yang biasa disebut Sistem Perekonomian Sederhana
adalah perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahaan. Dari perekonomian dua sektor ini pendapatannya didapatkan dari faktor – faktor
produksi antara lain gaji dan upah, sewa, bunga, dan untung.
Keseimbangan dalam
perekonomian dua sektor merupakan keseimbangan dari sisi pendapatan dan sisi
pengeluaran yang dilakukan oleh sektor rumah tangga dan sektor swasta, dengan
mengabaikan sektor pemerintah dan sektor luar negeri.
Dari sifat
sirkulasi aliran-aliran pendapatan dalam perekonomian dua sektor seperti yang
terlihat pada gambar di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa aliran-aliran
pendapatannya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut yaitu, hubungan rumah tangga
dengan perusahaan sebagai balas jasa kepada penggunaan faktor-faktor produksi
berupa SDA, SDM, modal dan skill yang dimiliki sektor rumah tangga oleh sektor
perusahaan, dalam perekonomian dua sektor ini, sektor rumah tangga sebagai
penyedia faktor produksi. Dari apa yang telah diberikan pada sektor perusahaan
itu, sektor rumah tangga akan memperoleh aliran pendapatan berupa gaji, upah,
sewa, bunga, dan untung. Sebagian besar dari berbagai jenis pendapatan yang
diterima oleh sektor rumahtangga akan di gunakan untuk konsumsi, yaitu membeli
barang-barang dan jasa-jasa yang di hasilkan oleh sektor perusahaan. Sisa dari
berbagai jenis pendapatan rumahtangga yang tidak di gunakan untuk pengeluaran
konsumsi akan ditabung dalam institusi-institusi keuangan. Pengusaha-pengusaha
yang memerlukan modal untuk melakukan investasi akan meminjam tabungan yang
dikumpulkan oleh institusi-institusi keuangan dari sektor rumah
tangga.
B. Fungsi Tabungan
Fungsi
tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat
tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (pendapatan
disposabel) perekonomian tersebut.
Y = C + S
C
= a + bY
Dimana:
C = konsumsi
S
= besarnya tabungan (save)
a = konsumsi
minimum (besarnya a pada saat Y = 0)
b = MPC
(marginal propensity to consume)
Y =
pendapatan
C. Fungsi Investasi
Investasi
yang lazim disebut juga sengan istilah penanaman modal atau pembentukan modal
merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat. Tabungan
dari sektor rumah tangga, melalui institusi-institusi keuangan, akan mengalir
ke sektor perusahaan. Apabila para pengusaha menggunakan uang untuk membeli
barang-barang modal, maka pengeluaran tersebut dinamakan investasi. Dengan
demikian investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau penanaman modal
atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan
produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa yang
tersedia dalam perekonomian. Pertambahan jumlah modal ini memungkinkan
perekonomian tersebut menghasilkan lebih banyak barang dan jasa dimasa yang
akan datang.
Dalam
praktiknya, dalam usaha mencatat untuk nilai penanaman modal yang dilakukan
dalam suatu tahun tertentu, yang digolongkan sebagai investasi (pembentukan
modal atau penanaman modal) meliputi pengeluaran-pengeluaran:
1. Pembeliana
berbagai jenis barang modal, yaitu mesin-mesin dan peralatan produksi lainnya
untuk mendirikan berbagai jenis industri dan perusahaan.
2. Pengeluaran
untuk mendirikan rumah tempat tinggal, bangunan kantor, bangunan pabrik dan
bangunan lainnya.
3. Pertambahan
nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah dan barnag yang masih
dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan pendapatan nasional.
Jumlah
dari ketiga jenis komponen investasi tersebut dinamakan investasi bruto, yaitu
meliputi investasi untuk menambah kemampuan memproduksi dalam perekonomian dan
mengganti barang modal yang telah didepresiasikan. Apabila investasi bruto
dikurangi oleh nilai depresiasi maka akan didapat investasi neto.
Para
pengusaha hanya akan menanam modal apabila tingkat pengembalian modal dari
investasi yang dilakukan, yaitu presentasi keuntungan yang akan diperoleh
sebelum dikurangi bunga uang yang dibayar lebih besar dari bunga.
Fungsi investasi adalah kurva
yang menunjukkan hubungan antara tingkat investasi dengan pendapatan nasional.
Dalam hubungannya dengan pendapatan nasional, investasi dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu:
a.
Investasi
Otonom (Autonomous
Investment)
Investasi otonom adalah investasi
yang tidak dipengaruhi oleh adanya perubahan dalam pendapatan nasional maupun
tingkat bunga. Jadi, tinggi rendahnya pendapatan nasional tidak menentukan
jumlah investasi yang dilakukan oleh perusahaan.
Perhatikan kurva berikut:
Berdasarkan
kurva di samping, apabila suku bunga tinggi, jumlah investasi akan berkurang, sebaliknya
suku bunga yang rendah akan mendorong lebih banyak investasi. Akibat dari
perubahan suku bunga kepada investasi digambarkan oleh kurva l1 dan
l2. Apabila suku bunga adalah ro jumlah investasi lo.
Misalkan suku bunga turun ke r2, maka mengakibatkan pertambahan
investasi menjadi l2, sebaliknya apabila suku bunga naik
menjadi rl, Pendapatan maka akan mengakibatkan investasi turun, yaitu menjadi l1.
b.
Investasi Terpengaruh (Induced Investment)
Investasi
terpengaruh adalah investasi yang didorong oleh adanya perubahan pendapatan
nasional. Jika pendapatan nasional naik investasi juga akan naik, jika pendapat
nasional turun maka investasi juga menurun. Peningkatan pendapatan nasional
diikuti kenaikan investasi karena kenaikan pendapatan nasional akan membawa
serta kenaikan konsumsi, sehingga produksi dan investasi juga bertambah.
Keseimbangan dalam perekonomian
terjadi apabila:
1). Y = C + I, yaitu pendapatan nasional sama dengan konsumsi ditambah investasi.
2). I = S, yaitu investasi sama dengan tabungan.
Perhatikan kurva berikut:
Pada keadaan seimbang seperti pada
kurva di samping dipenuhi syarat keseimbangan yaitu pendapatan sama dengan
pengeluaran (C + I). Atau tabungan (S) sama dengan pengeluaran investasi sektor
swasta (I). Sedangkan Y = E merupakan syarat keseimbangan perekonomian, yaitu
pendapatan sama dengan pengeluaran.
D. Angka pengganda (Multiplier)
Pengeluaran
Angka pengganda yang menunjukkan bertambahnya atau
berkurangnya pendapatan nasional karena perubahan variabel yang mempengaruhinya
(seperti investasi (I), konsumsi (C), pengeluaran pemerintah (G), pajak (T), atau transfer pemerintah (Tr)).
Multiplier pengeluaran pemerintah
atau kG adalah besarnya ∆Y yang diakibatkan oleh adanya ∆G
bisa disebut juga ( ∆Y/∆G ).
∆Y/∆G = kG
Multiplier Investasi atau kI adalah
adalah besarnya ∆Y yang diakibatkan oleh adanya ∆I , jadi:
∆Y/∆I =kI
Multiplier pajak = kT
∆Y/∆T =kT
Tambahan pajak sebesar ∆T akan mengurangi pendapatan nasional sebesar kT
kali tambahan pajak tersebut.
Kalau T bertambah dengan ∆T , maka Y akan berkurang dengan ∆Y, sebab T0
adalah kebocoran pada arus perputaran pendapatan nasional .
Multiplier pengeluaran transfer sama dengan
multiplier pajak bertanda positif.
KTr = ∆Y/ ∆Tr
E. Perekonomian dengan Kebijakan
Fiskal (Perekonomian Tiga Sektor)
Tidak jauh beda
dengan perekonomian dua sektor, pada perekonomian tiga sektor ini terdiri dari
sektor rumah tangga dan sektor perusahaan, namun untuk perekonomian tiga sektor
ini juga telah melibatkan sektor pemerintah. Hadirnya pemerintah dalam kegiatan
ekonomi menjadi penting karena pemerintah menjalankan kekuasaan negara.
Masyarakat rumah tangga dan perusahaan diperkuat dengan hadirnya pemerintah
dalam rangka membentuk negara nasional yang kuat.
Penjelasan:
Perusahaan memperoleh
faktor-faktor produksi berupa SDA, SDM, Modal & Skill dari sektor Rumah
Tangga untuk kemudian melakukan proses-proses produksi & menghasilkan
barang & jasa hasil produksi yang kemudian dipergunakan oleh sektor rumah
tangga untuk konsumsi sehari-hari dengan cara membelinya dari perusahaan.
Penghasilan yang diterima perusahaan dari penjualan barang & jasa hasil
produksi dipakai untuk membiayai sewa, membayar gaji buruh & memperoleh
laba. Akhirnya dari sektor perusahaan, sektor rumah tangga akan memperoleh
aliran pendapatan berupa gaji, upah, sewa, bunga, dan untung.
Agar kegiatan ekonomi bisa
berjalan, maka diperlukan peran pemerintah untuk memberikan subsidi kepada
masyarakat atau bantuan kepada perusahaan. Hal ini dilakukan hanya apabila
kegiatan ekonomi tidak berjalan dengan melihat pihak mana yang paling
membutuhkan bantuan pemerintah saat itu apakah dari sektor rumah tangga masyarakat
atau dari perusahaan. Subsidi yang diberikan oleh pemerintah berasal dari pajak
yang ditagih oleh pemerintah kepada sektor rumah tangga dan perusahaan yang diatur dalam perundang-undangan.
Supaya perusahaan dapat
berkembang maka pihak manajemen akan berusaha untuk memperoleh modal dari luar.
Caranya adalah dengan go public. Perusahaan didaftarkan ke bursa saham supaya
para investor dapat menanamkan sahamnya di perusahaan tersebut. Setiap
periode-periode tertentu misalnya setahun sekali atau setiap semester atau
setiap trimester, perusahaan akan melaporkan hasil kinerjanya kepada masyarakat
dalam bentuk laporan keuangan. Apabila perusahaan memperoleh laba, maka para
investor berhak untuk meminta pembagian hasil dari laba tersebut yang disebut
deviden. Sebagian laba yang diperoleh ada yang ditahan untuk modal perusahaan dan sebagian lagi menjadi deviden.
Apabila kita ingin menjadi
investor namun kita tidak memiliki modal sendiri maka kita dapat melakukan
pinjaman uang misalnya ke bank. Uang yang dipinjamkan oleh bank merupakan
tabungan masyarakat bahkan pemerintah yang dihimpun di dalamnya. Ketika
meminjam uang pasti akan terkena bunga dan investor dapat melunasi pinjaman serta bunganya nanti apabila kita sudah
memperoleh deviden.
Fungsi pemerintah memperlancarkan
kegiatan ekonomi dalam konteks struktur dan hubungan ekonomi antar masyarakat,
negara, dan perusahaan. Pemerintah memberikan gaji dan upah ke rumah tangga,
dan memungut pajak perseorangan (individu), dan memberikan subsidi ke
perusahaan dan menarik pajak perusahaan (pajak badan, pertambahan nilai, pajak
keuntungan, dll). Perusahaan juga berkaitan dengan perusahaan penanam modal
(investor), dan sering perusahaan itu pula yang menjadi investor, yang
memanfaatkan kelebihan dana masyarakat yang disimpan diperbankan. Hubungan bank
dengan masyarakat dan penanam modal sama, yakni dari masyarakat bank menghimpun
dana dan ke investorlah bank menyalurkan dana. Kemudian bank menarik bunga
kredit dari investor dan membayarkan bunga simpanan ke masyarakat.
F.
Perekonomian
Terbuka (Perekonomian Empat Sektor) pada Sistem Ekonomi Konvensional
Perekonomian
terbuka atau perekonomian empat sektor adalah suatu sistem ekonomi yang
melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan Negara-negara lain di dunia ini,
karena kegiatan ekspor dan impor merupakan bagian yang pentingnya dalam
kegiatan setiap perekonomian. Dalam ekonomi yang melakukan perdagangan luar
negeri, aliran pendapatan dan pengeluaran dapat dijelaskan sebagai berikut :
apabila aliran aliran pendapatan dan pengeluaran diperhatikan maka akan
didapati bahwa aliran yang berlaku dalam perekonomian terbuka adalah berbeda
dengan perekonomian tiga sector sebagai akibar dari wujudnya kegiatan ekspor
dan impor.
Dalam
perekonomian terbuka sektor-sektor ekonominya dibedakan empat
golongan: yaitu rumah tangga, perusahaan, pemerintah dan luar negri.
Adapun yang
tergolong di dalam empat sektor tersebut adalah:
1. Sektor Rumah Tangga
Terdiri dari
individu-individu bersifat homogen
a. Hubungan
dengan perusahaan
Ø Rumah tangga melakukan pembelian barang dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan untuk konsumsi.
Ø Rumah tangga mendapatkan pendapatan berupa gaji, upah, sewa, bunga dan lain
sebagainya dari perusahaan.
b. Hubungan dengan pemerintahan
Rumah tangga menyetorkan sejumlah uang sebagai pajak
c. Hubungan dengan dunia
Internasional
Rumah tangga
mengimpor barang dan jasa dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan hidup
2. Sektor
Perusahaan
Hubungan
unit kegiatan yang menghasilkan produk barang dan jasa.
a.
Hubungan
dengan rumah tangga
Ø Perusahaan menghasilkan produk-produk berupa barang dan jasa yang di
konsumsi oleh masyarakat.
Ø Perusahaan memberikan penghasilan dan keuntungan kepada rumah tangga berupa
gaji, sewa, upah dan bunga.
b.
Hubungan
dengan pemerintahan
Ø Perusahaan membayar pajak kepada pemerintah
Ø Perusahaan menjual produk dan jasa kepada pemerintah
c.
Hubungan
dengan dunia Internasional
Perusahaan
melakukan impor atas produk barang maupun jasa dari luar negeri
3. Sektor Pemerintah bertindak sebagai pembuat dan
pengatur kebijakan masyarakat dan bisnis
a. Hubungan dengan rumah tangga
Pemerintah
menerima setoran pajak rumah tangga untuk kebutuhan operasional, pembangunan,
dan lain-lain.
b.
Hubungan
dengan perusahaan
Ø Pemerintah mendapatkan penerimaan pajak dari pengusaha.
Ø Pemerintah membeli produk dari perusahaan berdasarkan dana anggaran belanja
yang ada.
4.
Sektor
Dunia Intrnasional/ Luar Negeri
Hubungan
ekspor dan impor produk barang dan jasa dengan luar negeri.
a.
Hubungan
dengan rumah tangga
Dunia Internasional menyediakan barang dan jasa untuk
kepentingan rumah tangga.
b.
Hubungan
dengan perusahaan
Dunia Internasional menyediakan barang dan jasa untuk
kepentingan rumah tangga.
G. Perekonomian Empat Sektor pada
Sistem Ekonomi Islam
Dalam menganalisa suatu perkenomian, dikenal dua model perekonomian, yaitu
perekonomian tertutup dan perekonomian terbuka.
Perekonomian tertutup adalah model perekonomian yang pada pelakunya, khususnya Produsen dan Konsumen,
secara sederhana akan melakukan kegiatan dalam penjualan dan pembelian di pasar
yang saling melengkapi untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingannya
masing-masing. Dalam transaksi pasar tersebut, mereka akan terikat dengan
kontrak dagang atau kesepakatan jual beli, dan kemudian ditetapkanlah harga
jual atau harga beli dari kegiatan tersebut. Untuk memfasilitasi
kegiatan produksi dan kegiatan konsumsi ini secara efektif maka sistem
perekonomian memerlukan Lembaga perbankan dan lembaga keuangan lainnya seperti
pasar modal, lembaga asuransi, lembaga penjamin, pegadaian atau lembaga
keuangan mikro yang terdapat di daerah pedesaan. Lembaga Perbankan peranannya
sangat vital untuk mengumpulkan dana-dana yang ada di masyarakat, yang
selanjutnya mereka akan melakukan pengalokasian dana tersebut melalui pemberian
fasilitas perkreditan atau jasa perbankan lainnya. Hal ini
dikatakan ekonomi pasar tertutup, karena didalamnya belum termasuk
peran luar negeri dalam sistem ekonomi tersebut.
Pada sistem ekonomi yang terbuka, terdapat
kemungkinan dari produsen untuk melakukan kegiatan ekspor barang dan produk
dagangan dengan tujuan pasar-pasar di negara lain atau sebaliknya melakukan
kegiatan impor atas bahan mentah dan bahan penolong serta mesin atau barang
jadi dari luar negara. Dalam model terbuka ini jasa perbankan dan lembaga
keuangan dapat juga berasal dari luar negeri dan kita dihadapkan pada sistem
perekonomian yang semakin menyatu (the borderless economy) yang disebut dengan
the global economy. Dengan memasukkan sektor luar
negeri ke dalam model penghitungan pendapatan nasional, berarti kita
menamijahkan dua variabel dalam model perekonomian tiga sektor, yaitu variabel
ekspor (X) dan variabel impor (M). Dengan demikian untuk menghitung pendapatan
nasional keseimbangan pada perekonomian terbuka dilakukan dengan jalan
menyamakan antara sisi pendapatan dan sisi pengeluaran.Dalam sistem
perekonomian terbuka ini, pengeluaran untuk impor dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
apakah impor itu tergantung dari variabel lain, atau tidak (nilainya dianggap
tetap). Untuk impor yang nilainya tetap dapat dituliskan sebagai berikut : M =
M0; di mana M0 adalah besarnya impor. Sedangakn
impor yang nilainya tergantung dari besar kecilnya pendapatan dirumuskan
sebagai berikut: M= M0 + mY, di mana Y adalah pendapatn dan m adalah
Marginal Propensity to ImportMenurut Tedi Heriayanto, tolok ukur
yang baik untuk menilai kadar keterbukaan suatu perekonomian adalah rasio
ekspor dan impor terhadap total GNP. Jika rasio ekspor-impor terhadap GNP
melebihi 50% maka dikatakan perekonomian lebih terbuka. Perdagangan
internasional dapat terjadi karena beberapa alasan, yaitu :
1. Keanekaragaman
kondisi produksi. Perdagangan diperlukan karena adanya keanekaragaman kondisi
produksi di setiap negara. Misalnya, negara A karena beriklim tropis dapat
berspesialisasi memproduksi pisang, kopi; untuk dipertukarkan dengan barang dan
jasa dari negara lain.
2. Penghematan
biaya. Alasan kedua adalah timbulnya increasing returns to scale (penurunan
biaya pada skala produksi yang besar). Banyak proses produksi menikmati skala
ekonomis, artinya proses produksi tersebut cenderung memiliki biaya produksi
rata-rata yang lebih rendah ketika volume produksi ditingkatkan.
3. Perbedaan
selera. Sekalipun kondisi produksi di semua daerah serupa, setiap negara
mungkin akan melakukan perdagangan jika selera mereka berbeda. Contohnya,
negara A dan B menghasilkan daging sapi dan daging ayam dalam jumlah yang
hampir sama, tetapi karena masyarakat negara A tidak menyukai daging sapi,
sedang negara B tidak menyukai daging ayam, dengan demikian ekspor yang saling
menguntungkan dapat terjadi di antara kedua negara tersebut, yaitu bila negara
A mengimpor daging ayam dan mengekspor daging sapi, sebaliknya negara B
mengimpor daging sapi dan mengekspor daging ayam.
4. Prinsip
keunggulan komparatif (comparative advantage). Prinsip ini mengatakan bahwa
setiap negara akan berspesialisasi dalam produksi dan mengekpor barang dan jasa
yang biayanya relatif lebih rendah (artinya lebih efisien dibanding negara
lain); sebaliknya setiap negara akan mengimpor barang dan jasa yang biaya
produksinya relatif lebih tinggi (artinya kurang efisien dibanding negara
lain).
Dengan
adanya perekonomian terbuka dan setiap negara berkonsentrasi pada bidang yang
memiliki keunggulan komparatif, maka kehidupan semua orang akan menjadi lebih
baik. Pekerja di setiap negara dapat memperoleh konsumsi dalam jumlah yang
meningkat untuk jumlah jam kerja yang sama.
Dalam
Perspektif Ekonomi Islam terdapat beberapa perbedaan dalam Aktifitas ekonomi
dengan ekonomi konvensional, Salah satunya adalah dalam sistem ekonomi islam
menggunakan parameter falah, yaitu kesejateraan dunia dan akhirat, Sejahtera dunia diartikan sebaga segala yang memberikan
kenikmatan hidup indrawi, baik fisik, intelektual, biologis maupun material.
Sedangkan kesejahteraan akhirat diartikan sebagai kenikmatan yang yang
diperoleh setelah kematian manusia. Prilaku manusia di dunia diyakini akan
berpengaruh terhadap kesejahteraan di akhirat yang abadi.
Sektor rumah
tangga memperoleh pendapatan dari sektor perusahaan berupa upah (Ijarah) dan
bagi hasil, memperoleh upah dari hasil tenaga kerja dan memperoleh bagi hasil
dari investasi. Investasi dapat berupa akad Mudharabah atau musyarokah
dengan pihak perusahaan. Adapun pengeluaran sektor rumah yang tidak dapat
dipungkiri lagi adalah konsumsi, dimana Konsumsi merupakan salah satu faktor
yang memengaruhi pendapatan nasional dan pengeluaran yang lainnya seperti
pajak, zakat, infaq dan sadhokah yang dimana di dalam ekonomi konvensional sama
sekeli tidak dimasukkan sebagai faktor yang mempengaruhi pendapatan.
Adapun
sektor perusahaan memperoleh pendapatan dari hasil penjualan barang-barang yang
telah diproduksi yang merupakan pengeluaran dari sektor rumah tangga untuk
konsumsi menjadi pendapatan pada sektor perusahaan, pendapatan yang lainya
berupa bagi hasil dengan pihak investor dan pendapatan dari hasil ekspor impor
barang dan jasa. Ada pun pengeluaranya adalah untuk membeli faktor-faktor
produksi dari sektor rumah tangga, dan membayar zakat, infak, shadokah dan
pajak.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perekonomian dua sektor atau yang biasa disebut Sistem Perekonomian Sederhana
adalah perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahaan.
Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara
tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional
(pendapatan disposabel) perekonomian tersebut. Fungsi investasi adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara tingkat
investasi dengan pendapatan nasional. Angka pengganda yang menunjukkan
bertambahnya atau berkurangnya pendapatan nasional karena perubahan variabel
yang mempengaruhinya (seperti investasi (I), konsumsi (C), pengeluaran
pemerintah (G), pajak (T), atau transfer
pemerintah (Tr)). Perekonomian terbuka atau perekonomian empat sektor adalah
suatu sistem ekonomi yang melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan
Negara-negara lain di dunia ini, karena kegiatan ekspor dan impor merupakan
bagian yang pentingnya dalam kegiatan setiap perekonomian.
B. Saran
Kepada pembaca semoga makalah ini bermanfaat untuk
semuanya, bisa menjadi salah satu ilmu atau bahan bacaan yang mempunyai nilai
manfaat dan untuk dipelajari
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno
Sadono, Makroekonomi: Teori Pengantar, Edisi Ketiga, jakarta: PT Raja Grafindo,
2006
http://ekonomikelasx.blogspot.com/2009/04/fungsi-investasi.html
http://setiawanslm.blogspot.com/2013/04/pengertian-pendapatan-nasional-dan_15.html
ijin comot referensi, bagi temen yang pingin makalah lengkap Perekonomian Empat Sektor pada Sistem Ekonomi Islam silahkan download
BalasHapus