Rabu, 28 Mei 2014

Analisis Pendapatan Nasional




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Produsen dan Konsumen secara langsung akan melakukan kegiatan jual dan beli di pasar untuk memenuhi kebutuhannya masing- masing. Dalam kegiatan tersebut, mereka melakukan transaksi yang akan membuat mereka terikat dalam sebuah kontrak perdagangan atau jual beli. Untuk membuat transaksi tersebut efektif, maka sistem perekonomian, memerlukan lembaga- lembaga perbankan dan lembaga-lembaga keuangan lainnya, seperti: pasar modal, lembaga asuransi, lembaga penjamin, Pegadaian atau lembaga keuangan mikro yang terdapat di daerah-daerah perdesaan. Lembaga perbankan memiliki peranan yang penting untuk mengumpulkan dana dari masyarakat, yang nantinya akan di gunakan untuk memberikan fasilitas pengkreditan atau jasa perbankan lainnya.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Perekonomian Sederhana itu ?
2.      Bagaimana Fungsi Tabungan itu ?
3.      Bagaimana Fungsi Investasi itu ?
4.      Bagaimana Angka Pengganda Pengeluaran itu ?
5.      Bagaimana Perekonomian dengan Kebijakan Fiskal ?
6.      Bagaimana Perekonomian Terbuka pada Sistem Ekonomi Konvensional ?
7.      Bagaimana Perekonomian Empat Sektor pada Sistem Ekonomi Islam ?

C.    Tujuan Masalah
1.      Untuk Mengetahui Bagaimana Perekonomian Sederhana
2.      Untuk Mengetahui Fungsi Tabungan
3.      Untuk Mengetahui Fungsi Investasi
4.      Untuk Mengetahui Angka Pengganda Pengeluaran
5.      Untuk Mengetahui Perekonomian dengan Kebijakan Fiskal
6.      Untuk Mengetahui Perekonomian Terbuka pada Sistem Ekonomi Konvensional
7.      Untuk Mengetahui Perekonomian Empat Sektor pada Sistem Ekonomi Islam






BAB II
PEMBAHASAN
A.    Perekonomian Sederhana (Perekonomian Dua Sektor)
Perekonomian dua sektor atau yang biasa disebut Sistem Perekonomian Sederhana adalah perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahaan. Dari perekonomian dua sektor ini pendapatannya didapatkan dari faktor – faktor produksi antara lain gaji dan upah, sewa, bunga, dan untung. Keseimbangan dalam perekonomian dua sektor merupakan keseimbangan dari sisi pendapatan dan sisi pengeluaran yang dilakukan oleh sektor rumah tangga dan sektor swasta, dengan mengabaikan sektor pemerintah dan sektor luar negeri.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilS88u-wD9iQPsfrbphmBqyS4SvUtU-8aBGt4-c9B6LZT7WDwEsIOBmwSIDwYZFv9I5d4gzNTX3M4SUeeJx5vS1E5i-WQmfqdimyctlYAWRBu_BG2rk0SX8aMU7KH3V7uDOSFfG5XlZEbW/s1600/gambarh.jpg
Dari sifat sirkulasi aliran-aliran pendapatan dalam perekonomian dua sektor seperti yang terlihat pada gambar di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa aliran-aliran pendapatannya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut yaitu, hubungan rumah tangga dengan perusahaan sebagai balas jasa kepada penggunaan faktor-faktor produksi berupa SDA, SDM, modal dan skill yang dimiliki sektor rumah tangga oleh sektor perusahaan, dalam perekonomian dua sektor ini, sektor rumah tangga sebagai penyedia faktor produksi. Dari apa yang telah diberikan pada sektor perusahaan itu, sektor rumah tangga akan memperoleh aliran pendapatan berupa gaji, upah, sewa, bunga, dan untung. Sebagian besar dari berbagai jenis pendapatan yang diterima oleh sektor rumahtangga akan di gunakan untuk konsumsi, yaitu membeli barang-barang dan jasa-jasa yang di hasilkan oleh sektor perusahaan. Sisa dari berbagai jenis pendapatan rumahtangga yang tidak di gunakan untuk pengeluaran konsumsi akan ditabung dalam institusi-institusi keuangan. Pengusaha-pengusaha yang memerlukan modal untuk melakukan investasi akan meminjam tabungan yang dikumpulkan oleh institusi-institusi keuangan dari sektor rumah tangga.
B.     Fungsi Tabungan
Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (pendapatan disposabel) perekonomian tersebut.
Y = C + S
                                    C = a + bY
Dimana:                      
                                    C = konsumsi
                                    S = besarnya tabungan (save)
                                    a = konsumsi minimum (besarnya a pada saat Y = 0)
                                    b = MPC (marginal propensity to consume)
                                    Y = pendapatan
           
C.    Fungsi Investasi
Investasi yang lazim disebut juga sengan istilah penanaman modal atau pembentukan modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat. Tabungan dari sektor rumah tangga, melalui institusi-institusi keuangan, akan mengalir ke sektor perusahaan. Apabila para pengusaha menggunakan uang untuk membeli barang-barang modal, maka pengeluaran tersebut dinamakan investasi. Dengan demikian investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau penanaman modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian. Pertambahan jumlah modal ini memungkinkan perekonomian tersebut menghasilkan lebih banyak barang dan jasa dimasa yang akan datang.
Dalam praktiknya, dalam usaha mencatat untuk nilai penanaman modal yang dilakukan dalam suatu tahun tertentu, yang digolongkan sebagai investasi (pembentukan modal atau penanaman modal) meliputi pengeluaran-pengeluaran:
1.      Pembeliana berbagai jenis barang modal, yaitu mesin-mesin dan peralatan produksi lainnya untuk mendirikan berbagai jenis industri dan perusahaan.
2.      Pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal, bangunan kantor, bangunan pabrik dan bangunan lainnya.
3.      Pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah dan barnag yang masih dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan pendapatan nasional.
Jumlah dari ketiga jenis komponen investasi tersebut dinamakan investasi bruto, yaitu meliputi investasi untuk menambah kemampuan memproduksi dalam perekonomian dan mengganti barang modal yang telah didepresiasikan. Apabila investasi bruto dikurangi oleh nilai depresiasi maka akan didapat investasi neto.
Para pengusaha hanya akan menanam modal apabila tingkat pengembalian modal dari investasi yang dilakukan, yaitu presentasi keuntungan yang akan diperoleh sebelum dikurangi bunga uang yang dibayar lebih besar dari bunga.
Fungsi investasi adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara tingkat investasi dengan pendapatan nasional. Dalam hubungannya dengan pendapatan nasional, investasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a.       Investasi Otonom (Autonomous Investment)
Investasi otonom adalah investasi yang tidak dipengaruhi oleh adanya perubahan dalam pendapatan nasional maupun tingkat bunga. Jadi, tinggi rendahnya pendapatan nasional tidak menentukan jumlah investasi yang dilakukan oleh perusahaan.
Perhatikan kurva berikut:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPYtNZWEOPsWBq5u8Gn-tS8OYCfFHWqW7A-7197484Z-G3ptK2Q8e1eyGV6b7qFWhZSj8E1Jh6-7ztlXRWdTFkMTAn5djrKxGEoo5s42lxzyoFFIzV95P3Y0OGz39AGgHHHJOoQYS82Wo/s1600/New+Picture.png
Berdasarkan kurva di samping, apabila suku bunga tinggi, jumlah investasi akan berkurang, sebaliknya suku bunga yang rendah akan mendorong lebih banyak investasi. Akibat dari perubahan suku bunga kepada investasi digambarkan oleh kurva l1 dan l2. Apabila suku bunga adalah ro jumlah investasi lo. Misalkan suku bunga turun ke r2, maka mengakibatkan pertambahan investasi menjadi l2, sebaliknya apabila suku bunga naik menjadi rl, Pendapatan maka akan mengakibatkan investasi turun, yaitu menjadi l1.
b.      Investasi Terpengaruh (Induced Investment)
Investasi terpengaruh adalah investasi yang didorong oleh adanya perubahan pendapatan nasional. Jika pendapatan nasional naik investasi juga akan naik, jika pendapat nasional turun maka investasi juga menurun. Peningkatan pendapatan nasional diikuti kenaikan investasi karena kenaikan pendapatan nasional akan membawa serta kenaikan konsumsi, sehingga produksi dan investasi juga bertambah.
Keseimbangan dalam perekonomian terjadi apabila:
1). Y = C + I, yaitu pendapatan nasional sama dengan konsumsi ditambah investasi.
2). I = S, yaitu investasi sama dengan tabungan.
Perhatikan kurva berikut:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6W5x_NBuQzrcqyFO4-uj5LLIdVmxoK8m0KdQHeVaWAQX8gHRYICiu8KW3gzfMBWwjoq5cau56NQZFAU4wCl8Xbo44WxgbsllWBMj9hvNwARhn3T9Z1LX_0gr8Nl8HSVUfXLJzY6TFNkA/s1600/New+Picture+%281%29.png
Pada keadaan seimbang seperti pada kurva di samping dipenuhi syarat keseimbangan yaitu pendapatan sama dengan pengeluaran (C + I). Atau tabungan (S) sama dengan pengeluaran investasi sektor swasta (I). Sedangkan Y = E merupakan syarat keseimbangan perekonomian, yaitu pendapatan sama dengan pengeluaran.
D.    Angka pengganda (Multiplier) Pengeluaran
Angka pengganda yang menunjukkan bertambahnya atau berkurangnya pendapatan nasional karena perubahan variabel yang mempengaruhinya (seperti investasi (I), konsumsi (C), pengeluaran pemerintah (G), pajak  (T), atau transfer pemerintah (Tr)).
Multiplier pengeluaran pemerintah atau kG adalah besarnya ∆Y yang diakibatkan oleh adanya  ∆G  bisa disebut juga ( ∆Y/∆G ).
∆Y/∆G = kG
Multiplier Investasi atau kI adalah adalah besarnya ∆Y yang diakibatkan oleh adanya ∆I , jadi:
∆Y/∆I =kI
Multiplier pajak = kT
∆Y/∆T =kT
Tambahan pajak sebesar ∆T akan mengurangi pendapatan nasional sebesar kT kali tambahan pajak tersebut.
Kalau T bertambah dengan ∆T , maka Y akan berkurang dengan ∆Y, sebab T0 adalah kebocoran pada arus perputaran pendapatan nasional .
Multiplier pengeluaran transfer sama dengan multiplier pajak bertanda positif.
KTr  = ∆Y/ ∆Tr
E.     Perekonomian dengan Kebijakan Fiskal (Perekonomian Tiga Sektor)
Tidak jauh beda dengan perekonomian dua sektor, pada perekonomian tiga sektor ini terdiri dari sektor rumah tangga dan sektor perusahaan, namun untuk perekonomian tiga sektor ini juga telah melibatkan sektor pemerintah. Hadirnya pemerintah dalam kegiatan ekonomi menjadi penting karena pemerintah menjalankan kekuasaan negara. Masyarakat rumah tangga dan perusahaan diperkuat dengan hadirnya pemerintah dalam rangka membentuk negara nasional yang kuat.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhP7bt1AOKp2jpmYjYLwzaS1LYohakYJJ-kyZSe6aGBcYDhWb87mw9XD33iYT3WzS-wL1pcapFvKUYobv9SHyYcGWXPGKa0DUIirEZfWArzOZYrgM0xloOxpacnSbhh48T0DedkDV7EwADf/s1600/gambar+skema+perekonomian+3+sektor.jpg
Penjelasan:
Perusahaan memperoleh faktor-faktor produksi berupa SDA, SDM, Modal & Skill dari sektor Rumah Tangga untuk kemudian melakukan proses-proses produksi & menghasilkan barang & jasa hasil produksi yang kemudian dipergunakan oleh sektor rumah tangga untuk konsumsi sehari-hari dengan cara membelinya dari perusahaan. Penghasilan yang diterima perusahaan dari penjualan barang & jasa hasil produksi dipakai untuk membiayai sewa, membayar gaji buruh & memperoleh laba. Akhirnya dari sektor perusahaan, sektor rumah tangga akan memperoleh aliran pendapatan berupa gaji, upah, sewa, bunga, dan untung.
Agar kegiatan ekonomi bisa berjalan, maka diperlukan peran pemerintah untuk memberikan subsidi kepada masyarakat atau bantuan kepada perusahaan. Hal ini dilakukan hanya apabila kegiatan ekonomi tidak berjalan dengan melihat pihak mana yang paling membutuhkan bantuan pemerintah saat itu apakah dari sektor rumah tangga masyarakat atau dari perusahaan. Subsidi yang diberikan oleh pemerintah berasal dari pajak yang ditagih oleh pemerintah kepada sektor rumah tangga dan perusahaan yang diatur dalam perundang-undangan.
Supaya perusahaan dapat berkembang maka pihak manajemen akan berusaha untuk memperoleh modal dari luar. Caranya adalah dengan go public. Perusahaan didaftarkan ke bursa saham supaya para investor dapat menanamkan sahamnya di perusahaan tersebut. Setiap periode-periode tertentu misalnya setahun sekali atau setiap semester atau setiap trimester, perusahaan akan melaporkan hasil kinerjanya kepada masyarakat dalam bentuk laporan keuangan. Apabila perusahaan memperoleh laba, maka para investor berhak untuk meminta pembagian hasil dari laba tersebut yang disebut deviden. Sebagian laba yang diperoleh ada yang ditahan untuk modal perusahaan dan sebagian lagi menjadi deviden.
Apabila kita ingin menjadi investor namun kita tidak memiliki modal sendiri maka kita dapat melakukan pinjaman uang misalnya ke bank. Uang yang dipinjamkan oleh bank merupakan tabungan masyarakat bahkan pemerintah yang dihimpun di dalamnya. Ketika meminjam uang pasti akan terkena bunga dan investor dapat melunasi pinjaman serta bunganya nanti apabila kita sudah memperoleh deviden.
Fungsi pemerintah memperlancarkan kegiatan ekonomi dalam konteks struktur dan hubungan ekonomi antar masyarakat, negara, dan perusahaan. Pemerintah memberikan gaji dan upah ke rumah tangga, dan memungut pajak perseorangan (individu), dan memberikan subsidi ke perusahaan dan menarik pajak perusahaan (pajak badan, pertambahan nilai, pajak keuntungan, dll). Perusahaan juga berkaitan dengan perusahaan penanam modal (investor), dan sering perusahaan itu pula yang menjadi investor, yang memanfaatkan kelebihan dana masyarakat yang disimpan diperbankan. Hubungan bank dengan masyarakat dan penanam modal sama, yakni dari masyarakat bank menghimpun dana dan ke investorlah bank menyalurkan dana. Kemudian bank menarik bunga kredit dari investor dan membayarkan bunga simpanan ke masyarakat.

F.     Perekonomian Terbuka (Perekonomian Empat Sektor) pada Sistem Ekonomi Konvensional
Perekonomian terbuka atau perekonomian empat sektor adalah suatu sistem ekonomi yang melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan Negara-negara lain di dunia ini, karena kegiatan ekspor dan impor merupakan bagian yang pentingnya dalam kegiatan setiap perekonomian. Dalam ekonomi yang melakukan perdagangan luar negeri, aliran pendapatan dan pengeluaran dapat dijelaskan sebagai berikut : apabila aliran aliran pendapatan dan pengeluaran diperhatikan maka akan didapati bahwa aliran yang berlaku dalam perekonomian terbuka adalah berbeda dengan perekonomian tiga sector sebagai akibar dari wujudnya kegiatan ekspor dan impor.
Dalam perekonomian terbuka sektor-sektor  ekonominya  dibedakan empat golongan: yaitu rumah tangga, perusahaan, pemerintah dan luar negri.
Adapun yang tergolong di dalam empat sektor tersebut adalah:
1.      Sektor Rumah Tangga
Terdiri dari individu-individu bersifat homogen
a. Hubungan dengan perusahaan
Ø  Rumah tangga melakukan pembelian barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan untuk konsumsi.
Ø  Rumah tangga mendapatkan pendapatan berupa gaji, upah, sewa, bunga dan lain sebagainya dari perusahaan.
b. Hubungan dengan pemerintahan
Rumah tangga menyetorkan sejumlah uang sebagai pajak
c. Hubungan dengan dunia Internasional
Rumah tangga mengimpor barang dan jasa dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan hidup
2.      Sektor Perusahaan
Hubungan unit kegiatan yang menghasilkan produk barang dan jasa.
a.       Hubungan dengan rumah tangga
Ø  Perusahaan menghasilkan produk-produk berupa barang dan jasa yang di konsumsi oleh masyarakat.
Ø  Perusahaan memberikan penghasilan dan keuntungan kepada rumah tangga berupa gaji, sewa, upah dan bunga.
b.      Hubungan dengan pemerintahan
Ø  Perusahaan membayar pajak kepada pemerintah
Ø  Perusahaan menjual produk dan jasa kepada pemerintah
c.       Hubungan dengan dunia Internasional
Perusahaan melakukan impor atas produk barang maupun jasa dari luar negeri
3.      Sektor Pemerintah bertindak sebagai pembuat dan pengatur kebijakan masyarakat dan bisnis
a.       Hubungan dengan rumah tangga
Pemerintah menerima setoran pajak rumah tangga untuk kebutuhan operasional, pembangunan, dan lain-lain.
b.      Hubungan dengan perusahaan
Ø  Pemerintah mendapatkan penerimaan pajak dari pengusaha.
Ø  Pemerintah membeli produk dari perusahaan berdasarkan dana anggaran belanja yang ada.
4.      Sektor Dunia Intrnasional/ Luar Negeri
Hubungan ekspor dan impor produk barang dan jasa dengan luar negeri.
a.       Hubungan dengan rumah tangga
Dunia Internasional menyediakan barang dan jasa untuk kepentingan rumah tangga.
b.      Hubungan dengan perusahaan
Dunia Internasional menyediakan barang dan jasa untuk kepentingan rumah tangga.

G.    Perekonomian Empat Sektor pada Sistem Ekonomi Islam
Dalam menganalisa suatu perkenomian, dikenal dua model perekonomian, yaitu perekonomian tertutup dan perekonomian terbuka. 
Perekonomian tertutup adalah model perekonomian yang pada pelakunya, khususnya Produsen dan Konsumen, secara sederhana akan melakukan kegiatan dalam penjualan dan pembelian di pasar yang saling melengkapi untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingannya masing-masing. Dalam transaksi pasar tersebut, mereka akan terikat dengan kontrak dagang atau kesepakatan jual beli, dan kemudian ditetapkanlah harga jual atau harga beli dari kegiatan tersebut.    Untuk memfasilitasi kegiatan produksi dan kegiatan konsumsi ini secara efektif maka sistem perekonomian memerlukan Lembaga perbankan dan lembaga keuangan lainnya seperti pasar modal, lembaga asuransi, lembaga penjamin, pegadaian atau lembaga keuangan mikro yang terdapat di daerah pedesaan. Lembaga Perbankan peranannya sangat vital untuk mengumpulkan dana-dana yang ada di masyarakat, yang selanjutnya mereka akan melakukan pengalokasian dana tersebut melalui pemberian fasilitas perkreditan atau jasa perbankan lainnya.  Hal ini dikatakan  ekonomi pasar tertutup, karena didalamnya  belum termasuk peran luar negeri dalam sistem ekonomi tersebut.
Pada sistem ekonomi yang terbuka, terdapat kemungkinan dari produsen untuk melakukan kegiatan ekspor barang dan produk dagangan dengan tujuan pasar-pasar di negara lain atau sebaliknya melakukan kegiatan impor atas bahan mentah dan bahan penolong serta mesin atau barang jadi dari luar negara.  Dalam model terbuka ini jasa perbankan dan lembaga keuangan dapat juga berasal dari luar negeri dan kita dihadapkan pada sistem perekonomian yang semakin menyatu (the borderless economy) yang disebut dengan the global economy. Dengan memasukkan sektor luar negeri ke dalam model penghitungan pendapatan nasional, berarti kita menamijahkan dua variabel dalam model perekonomian tiga sektor, yaitu variabel ekspor (X) dan variabel impor (M). Dengan demikian untuk menghitung pendapatan nasional keseimbangan pada perekonomian terbuka dilakukan dengan jalan menyamakan antara sisi pendapatan dan sisi pengeluaran.Dalam sistem perekonomian terbuka ini, pengeluaran untuk impor dibedakan menjadi dua jenis, yaitu apakah impor itu tergantung dari variabel lain, atau tidak (nilainya dianggap tetap). Untuk impor yang nilainya tetap dapat dituliskan sebagai berikut : M = M0;  di mana M0 adalah besarnya impor. Sedangakn impor yang nilainya tergantung dari besar kecilnya pendapatan dirumuskan sebagai berikut: M= M0 + mY, di mana Y adalah pendapatn dan m adalah Marginal Propensity to ImportMenurut Tedi Heriayanto, tolok ukur yang baik untuk menilai kadar keterbukaan suatu perekonomian adalah rasio ekspor dan impor terhadap total GNP. Jika rasio ekspor-impor terhadap GNP melebihi 50%  maka dikatakan perekonomian lebih terbuka. Perdagangan internasional dapat terjadi karena beberapa alasan, yaitu :
1.     Keanekaragaman kondisi produksi. Perdagangan diperlukan karena adanya keanekaragaman kondisi produksi di setiap negara. Misalnya, negara A karena beriklim tropis dapat berspesialisasi memproduksi pisang, kopi; untuk dipertukarkan dengan barang dan jasa dari negara lain.
2.     Penghematan biaya. Alasan kedua adalah timbulnya increasing returns to scale (penurunan biaya pada skala produksi yang besar). Banyak proses produksi menikmati skala ekonomis, artinya proses produksi tersebut cenderung memiliki biaya produksi rata-rata yang lebih rendah ketika volume produksi ditingkatkan.
3.     Perbedaan selera. Sekalipun kondisi produksi di semua daerah serupa, setiap negara mungkin akan melakukan perdagangan jika selera mereka berbeda. Contohnya, negara A dan B menghasilkan daging sapi dan daging ayam dalam jumlah yang hampir sama, tetapi karena masyarakat negara A tidak menyukai daging sapi, sedang negara B tidak menyukai daging ayam, dengan demikian ekspor yang saling menguntungkan dapat terjadi di antara kedua negara tersebut, yaitu bila negara A mengimpor daging ayam dan mengekspor daging sapi, sebaliknya negara B mengimpor daging sapi dan mengekspor daging ayam. 
4.     Prinsip keunggulan komparatif (comparative advantage). Prinsip ini mengatakan bahwa setiap negara akan berspesialisasi dalam produksi dan mengekpor barang dan jasa yang biayanya relatif lebih rendah (artinya lebih efisien dibanding negara lain); sebaliknya setiap negara akan mengimpor barang dan jasa yang biaya produksinya relatif lebih tinggi (artinya kurang efisien dibanding negara lain).
Dengan adanya perekonomian terbuka dan setiap negara berkonsentrasi pada bidang yang memiliki keunggulan komparatif, maka kehidupan semua orang akan menjadi lebih baik. Pekerja di setiap negara dapat memperoleh konsumsi dalam jumlah yang meningkat untuk jumlah jam kerja yang sama.
Dalam Perspektif Ekonomi Islam terdapat beberapa perbedaan dalam Aktifitas ekonomi dengan ekonomi konvensional, Salah satunya adalah dalam sistem ekonomi islam menggunakan parameter falah, yaitu kesejateraan dunia dan akhirat, Sejahtera dunia diartikan sebaga segala yang memberikan kenikmatan hidup indrawi, baik fisik, intelektual, biologis maupun material. Sedangkan kesejahteraan akhirat diartikan sebagai kenikmatan yang yang diperoleh setelah kematian manusia. Prilaku manusia di dunia diyakini akan berpengaruh terhadap kesejahteraan di akhirat yang abadi.
Sektor rumah tangga memperoleh pendapatan dari sektor perusahaan berupa upah (Ijarah) dan bagi hasil, memperoleh upah dari hasil tenaga kerja dan memperoleh bagi hasil dari investasi. Investasi dapat berupa akad Mudharabah atau musyarokah dengan pihak perusahaan. Adapun pengeluaran sektor rumah yang tidak dapat dipungkiri lagi adalah konsumsi, dimana Konsumsi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi pendapatan nasional dan pengeluaran yang lainnya seperti pajak, zakat, infaq dan sadhokah yang dimana di dalam ekonomi konvensional sama sekeli tidak dimasukkan sebagai faktor yang mempengaruhi pendapatan.
Adapun sektor perusahaan memperoleh pendapatan dari hasil penjualan barang-barang yang telah diproduksi yang merupakan pengeluaran dari sektor rumah tangga untuk konsumsi menjadi pendapatan pada sektor perusahaan, pendapatan yang lainya berupa bagi hasil dengan pihak investor dan pendapatan dari hasil ekspor impor barang dan jasa. Ada pun pengeluaranya adalah untuk membeli faktor-faktor produksi dari sektor rumah tangga, dan membayar zakat, infak, shadokah dan pajak.




BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Perekonomian dua sektor atau yang biasa disebut Sistem Perekonomian Sederhana adalah perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahaan. Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (pendapatan disposabel) perekonomian tersebut. Fungsi investasi adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara tingkat investasi dengan pendapatan nasional. Angka pengganda yang menunjukkan bertambahnya atau berkurangnya pendapatan nasional karena perubahan variabel yang mempengaruhinya (seperti investasi (I), konsumsi (C), pengeluaran pemerintah (G), pajak  (T), atau transfer pemerintah (Tr)). Perekonomian terbuka atau perekonomian empat sektor adalah suatu sistem ekonomi yang melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan Negara-negara lain di dunia ini, karena kegiatan ekspor dan impor merupakan bagian yang pentingnya dalam kegiatan setiap perekonomian.

B.     Saran
Kepada pembaca semoga makalah ini bermanfaat untuk semuanya, bisa menjadi salah satu ilmu atau bahan bacaan yang mempunyai nilai manfaat dan untuk dipelajari




DAFTAR PUSTAKA
Sukirno Sadono, Makroekonomi: Teori Pengantar, Edisi Ketiga, jakarta: PT Raja Grafindo, 2006
http://ekonomikelasx.blogspot.com/2009/04/fungsi-investasi.html
http://setiawanslm.blogspot.com/2013/04/pengertian-pendapatan-nasional-dan_15.html



1 komentar: